tinta malam beracak embun menampar
menyusun derai kepedihan
di ceceran darah yang menyembur
hancurku di sehelai sapu ijuk
dan sampah itu adalah aku
tak bernilai di mata kalian
kau pun puas
setelah tak di butuhkan di lempar dan di tendang
celotehmu begitu manis bak manggis merah hitam
memang aku orang miskin hina dina
tak bermatabat
Puji syukur pun terpanjatkan pada Illahi Robbi
tuk tentramkan sukma
salam
YYY0710
Tidak ada komentar:
Posting Komentar