Senin, 30 Agustus 2010

Dendang Telepon

telepon ku tekan menuju nomormu
tak ada nada matikan rasa
oh kasih nan elok ku rindu
sampai kapan kau potong asmara


berkebun jarak serumpun tumbuh
minyaknya dapat nyalakan lentera
hai kasihku yang bersifat teduh
janganlah cepat marah dan murka


bila hendak berkebun tembakau
janganlah lupa di kasih pupuk
cinta dan rinduku semakin menggebu
semoga rasamu tak cepat lapuk


bujang lapuk itulah julukanku
cinta terbelai darilah tangkai
duhai kasih yang berwajah sendu
ijinkan hati elokmu daku belai





YYY
310810

Dendang Doa Suci

bila hendak ke jalan fatmawati
banyaklah polusi di sana sini
sunggu rasa hati terbawa mati
bila kita tak saling merenungi


surya meninggi di atas bumi
panas terasa menusuk hati
hindarilah perbuatan yang keji
tuk menyakiti raga dan harga diri


bunga melati bunga manda kaki
elok merekah di sore hari
nak ku tambatkan resah angin di hati
menyulam nikmat Illahi Robbi


ronce melati sangatlah wangi
membelah angin di fatmawati
bila raga kita sudahlah suci
mari hiasi do'a di ke sejukan hati





YYY
300810

Satu Titik

fatmawati jalanmu begitu panjang dan macet
dan germisik angin berbisik di atas dedaunan
menyapa surya dibalik awan hitam


dan barisan kendaraan berjubal saling menghimpit sisi jalan
gumam angin pun sudah lelah tuk selalu bertiup
di hujung persimpangan waktu yang tak menentu


menuju satu dalam satu
apakah aku sanggup angin
mengikuti alurmu menuju satu titik







YYY
300810

Sabtu, 28 Agustus 2010

Dendang Cili Padi

cili padi di potong potong
di saji denganlah sup jamur
hangatkan perut yang kosong
sembuhkan rasa yang lapar



makan cili padi tak usah banyak
supaya lambung tidaklah mulas
kita harus selalu menyimak
keritik keritik yang pedas



rasa pedas terasa di hujng lidah
hangatkan pagi yang cerah
dengarkan kultum dapatlah barokah
tuk memulai awal hidup yang indah



cili padi bukan sembarang cili padi
pedas terasa hangatkan badan
berbagi rizki dengan ke ikhlasan hati
insya Allah kita selalu di berikan ke barokahan





YYY

290810

Jumat, 27 Agustus 2010

Kayuh Bersambut

bungalah kopi harum mewangi
elok di pandang penuh pesona
memang ini ungkapan hati
dengan ke ikhlasan merasuk cinta

bunga melati menghias meja
selayang pandang mata memandang
duhai jelita yang aku cinta
terimalah bentang rasa pun berkumandang

bunga cinta membakar hati
tebar pesona di hujung sukma
sangatlah berkenan hiasi diri
dengan ke ikhlasan rasa bergema

pergi tamasa ke kota makasar
tidak lupa membawa bekal cinta
hai jelita hatinya pun penyabar
maafkan diriku yang lancang kata




YYY
270810

Dendang Bersambut Nusantara

dari melake kembali ke pekan baru
singgah sebentar di pulau batam
sangatlah merdu dendang melayu
menghibur diri di ke damaian alam

alam nusantara berkelok indah
di sinar surya sangatlah gagah
senyum penghuninya begitu cerah
tutur sapanya sangatlah ramah

dari pekan baru kembali ke lampung
singgah sebentar di kota sriwijaya
hati berbunga terus bersenandung
budaya melayu selalu bergema

bunga kopi di saji di depan rumah
di petik oleh sanak saudara
nusantara negeri yang ramah
banyaklah budaya yang di cipta



YYY
270810

Dendang Bersambut Harga Menghargai

dari lampung ketanah jawa
tidak lupa membawa bekal
tak pupus mengolah karya
cepatlah sadar kau sibengal

daun muda sudahlah di petik
bunga layu darilah tangkai
berbuat syirik itu tak apik
terhapus satu tumbuh melandai

landai angin membelah pantai
mampir sebentar ketaman bunga
hai sibengal elok dan pandai
cubalah hargai karya anak bangsa

bila hendak petik bungalah cinta
harus belajar dengan kesabaran
hai sibengal pengrusak karya
hargailah karya kawan kawan



YYY 270810
Sipengelana Lampung

Kamis, 26 Agustus 2010

SEMAI KEINDAHAN

pulau jawa banyak kenangan cinta
rindu menjelma di atas awan
duhai dewiku berparas bunga
kapan dinda kembali ke kampung halaman

kampung permai indah menawan
sangatlah elok tumbuh bunga bunga
turutlah sertan semai ke indahan
dengan kasih mengurai ke rinduan cinta

nusantara sudahlah kau arungi
bersama angin menusuk tulang
kedatangan dinda sudah kunanti
tuk curahkan kasih dan sayang

birunya awan tersemat purnama
senyumnya rekah amat menawan
duhai bungaku yang jauh di mata
sanak saudara sangat merindukan





YYY
190810

Layang Layang

rebak pandang mata memandang

rinduku pun makin berkembang

pada adinda yang abang sayang

di selat melaka rasaku melayang



layang layang di hulur ke angkasa

sampai kemelaka ketuk pintu cinta

dindaku catik berparas bunga

senyumu rekah tebarkan pesona



kuntum melati tebar mewangi

elok berhias cinta sepanjang hari

duhai dindaku yang baik hati

kusemat cinta berseri suci sejati



senja merona indah di tepi melaka

merah saga berkaca di samudra

mohon maaf bila lancang berkata kata

bila kurang berkenan di hati adinda





YYY

260810

Tak Nyaman

segelintir kata menekuk menga

berbaris rapi di langit langit gelisah



berandaku pun berkecamuk

di tusuk tusuk kata tak nyaman

olehmu insan elok rupawan



pesonamu selulu menggeliat di angkasa

pamerkan madu berbalut racun



sampai kapan

dirimu

selalu

dalam peluk hitam





YYY

Dendang Bersambu Membekap Surga

sangatlah elok bunga mekar

menapak awan menawan biru

datang kubang membawa kabar

tentang cinta dan rindu yang sahdu



membekap surga di taman sendiri

bunga merekah sajikan asmara

saling pengertian dan merenungi sunyi

insya Allah kita selalu bahagia dalam cinta



rupa malam sangatlah pekat

di hujung sunyi di dekap dingin

cinta suciku selalu tersemat

padamu kasih di kampung halaman



kampung halaman elok berseri

satu rasa terukir elok di sana

rekahnya selalu membekas di hati

tak akan terduakan di tanah jawa







YYY

170810

Dendang Bersambut Waktu

melipat hari denganlah waktu

di hujung sunyi pasti bertemu

dengan rasa penuhlah makna

dapatkan keberkahan cintaNya

berkebun munajat sangatlah nikmat

berbagilah keberkahan sesama umat

semasih hayat masih di kandung badan

perbanyaklah amal kebajikan

bila bunga kemboja sudah tersemat

putuslah raga dari segala hajat

apakah anak kita sudah mewariskan cintaNya

agar tak tergelincir di lembah lembah nista

pupuklah jiwa dengan zikir dan sahadat

kemegahan dan keelokan pasti didapat

hendaklah sukma berucap sunyi

di sepertiga malam raihlah wewangi





YYY

180810

Dendang Bersambut Taman Wewangi

taman bunga penuh wewangi

panggil kubang datang ketaman

cinta di hati dibawa pergi

di tanah jawa aku kesepian



mekar bunga sibunga berwarna ungu

di panggang surya dalamlah kenang

hati tak elok berpindah pindah pintu

pada sigadis manis di pulau seberang



bunga seberang penuh pesona

tebar wewangi bakar api birahi

ingat kekasih pasti ada yang sama

lebihlah elok membenih lahan sendiri



lahan sendiri lebihlah wangi

di tumbuhi bunga yang rekah

jagalah cinta kekasih hati

supaya tak patah dalam gundah









YYY

Mawar Putih

elok parasmu semerbak menusuk nusuk

aroma angin yang landai diantar daun senja

engaku membingkai senja menggaris pelangi



senyummu selalu rekah

walau titik hitam menggores di beranda langitmu

dirimu selalu tegar menghadang dan menerjang



di barisan luka dan dahaga

dan taqwamu selalu membalut do'a yang selalu tersemat

pada kesucian cintaNya





salamYYY150810

Dendang Bersambut Sauh

kucuba melempar sauh

mendarat di tepi dermaga

hasrat hati nak berlabuh

padamu kasih yang kucinta



kasih kutinggal di kota lampung

rasa cinta turut serta di sukma

mata bertatap selayang pandang

insya Allah idul fitri kita kan jumpa



bulan ramadhan segera tiba

banyaklah nikmat kita dapat

terucap maaf padamu dinda

dari segala salahku yang tersemat



kusemat sibunga melati

semerbaknya sampailah senja

cinta suci selalu di hati sanu bari

tak akan layu tersengat surya







diatas feri selat sunda

YYY080810

Angin

Engkau bertiup menusuk bukit
Hempaskan segala risalah
Menghadang tegangan kalam



Derumu mengecup heningnya air samudera
di antara kepak dayung menuju senja



Dan kutinggalkan dermaga tempat hilangkan dahaga
arungi hari ini tanpa lelah



Menyibak misteri yang belum terpecahkan di atas awan
Terlukis sebuah nama begitu elok



Padamu kasih
Telah kusematkan lima perkara
Janganlah sampai kau lupa







Bakau Heni

YYY080810

Tina Hujan

di antara barisan kilaumu tapak terhias elok
suaramu amat merdu menggema
dengan dendang petir yang menyabar

hanya sebait kata
padamu cinta, kucurahkan kesuburan
di muka bumi yang selalu mengundang tangis miris hati

dan nyaian lapar menusuk nusuk nurani
tak mahu mengerti dan berbagi

aku pun hanya mengais sisa makanan
di tong sampas berbau busuk menusuk
tuk melangsungkan hidup esok hari



salam YYY
060810

Dendang Bersambut Berkaca Sukma

bayang bayang janganlah di kejar
sekilas tapak membekas sunyi
kain kafan sudahlah di bayar
tuk menujuh kesucian Illahi Robbi

kain sutera kainlah kafan
warna putih sangatlah cerah
di biru awan melibas kehitaman
segera bertobatlah di hari cerah

senandung sesal tiada guna
sebaris zikir harus di ucapkan
kepedihan sukma mencinta raga
itulah tanda menuju kebahagian

mengenang dosa sangatlah indah
berkaca sukma dengan air mata
dengan do'a mendapat wadah
tuk menuju sorga cintaNya




YYY
060810

Dendang Bersambut Coba Mencoba

colek mencolek sangatlah asik
gadis ayu berparas mawar
hujatnya semakin menarik
membuat lelaki semakin tak sabar

coba mencoba boleh di coba
durian masak sangatlah nikmat
sungguh asik di raba raba
oleh cinta gadis yang memikat

pikat memikat siburung dara
ayam kampung terkinti kintil
dengan dupa wewangi cinta
mengambil cinta sigadis centil

centilmu sangatlah menggoda
sibulu roma ikut mencabik cabik
jagalah cintamu jangan ternoda
dengan suara setan berbisik asik



YYY

Dendang Bersambu Hindari Kesyirikan

angin malam sangatlah sejuk
elok menusuk situlang rawan
rupanya cantik hatinya busuk
duhai insan penuh kesyirikan

penyaki syirik harus dihindari
dari kehidupan dunia fana
kuatkanlah iman dalam hati
insya Allah kita selalu bahagia

tali menali hati denganlah iman
berbuat baiklah untuk sesama
pada insan yang membutuhkan
tuk berbagi kebersamaan cinta

ulat bulu berjalan didahan ruput
memakan daun mengisi pencernaan
berbuat baik janganlah cemberut
itu tandanya tak punya keikhlasan



YYY
020810

Hancurku

tinta malam beracak embun menampar
menyusun derai kepedihan
di ceceran darah yang menyembur

hancurku di sehelai sapu ijuk
dan sampah itu adalah aku
tak bernilai di mata kalian

kau pun puas
setelah tak di butuhkan di lempar dan di tendang

celotehmu begitu manis bak manggis merah hitam
memang aku orang miskin hina dina
tak bermatabat

Puji syukur pun terpanjatkan pada Illahi Robbi
tuk tentramkan sukma



salam
YYY0710

Gadis Berpayung Hujan

antara sisipan panas dan mendung yang bergelombang
kau terbaring dalam kegalauan

kau hanya bisa mengeja rintik yanng menusuk baringmu
melukis rasa memburai jiwa

matamu pun berkaca dalam sapa bayu menggoda
kemesran dengan awan dan surya membakar hujan



YYY
280710

Tak Nyaman

segelintir kata menekuk menga
berbaris rapi di langit langit gelisah



berandaku pun berkecamuk
di tusuk tusuk kata tak nyaman
olehmu insan elok rupawan


pesonamu selulu menggeliat di angkasa
pamerkan madu berbalut racun



sampai kapan
dirimu
selalu
dalam peluk hitam





YYY

Rabu, 18 Agustus 2010

Purnama Di Tapak Air

Semerbak wangi menguliti sabit menuju purnama
Di simpang tiga terpanjat do'a

Kuhaturkan cinta dalam kesejukan
Membelah angin kerinduan
Padamu

Tak lenakan tidur
Mata selalu mengukir cahaya
Dalam derab tapak air yang mencabik muara




YYY
270710

Dendang Bersambut Teh Dan Melati

teh dan melati bersatu padu
mengikat janji dan cinta suci
kopi di tinggal berlalu rindu
setelah rasa pahit menimpa diri

pahit terasa di hujung lidah
antah dirasa putuslah cinta
cinta Illahi sangatlah indah
selalu menyatu dalamlah sukma

bunga kopi seputih melati
layu di rejam surya berlalu
biarlah cinta pergi dari hati
pasti akan dapat cinta baru

hidup bertani sangatlah indah
keringat bercucuran darilah raga
janganlah kita cepat menyerah
dengan cinta yang sirna dari raga



YYY
280710

PURNAMA DI TAPAK AIR

Semerbak wangi menguliti sabit menuju purnama
Di simpang tiga terpanjat do'a

Kuhaturkan cinta dalam kesejukan
Membelah angin kerinduan
Padamu

Tak lenakan tidur
Mata selalu mengukir cahaya
Dalam derab tapak air yang mencabik muara




YYY
270710

PURNAMA DI TAPAK AIR

Semerbak wangi menguliti sabit menuju purnama
Di simpang tiga terpanjat do'a

Kuhaturkan cinta dalam kesejukan
Membelah angin kerinduan
Padamu

Tak lenakan tidur
Mata selalu mengukir cahaya
Dalam derab tapak air yang mencabik muara




YYY
270710

Selasa, 17 Agustus 2010

Menuju RumahMu

berkasku tingkalkan di antara mendung menghadang
antara asap yang menyabik ruang sukma

lenakan dalam genggamNya
menuju kebahagian, nak rekah sepanjang jaman

dentum namaMu menggaung merdu di penjuru jagat
dan aku menghisapnya dalam sujud syukur
dengan rintik anak mata yang menyeruak

menuju rumahMu, penuh kesejukan
mengukir kesunyian



YYY
290710

Purnama Di Tapak Air

Semerbak wangi menguliti sabit menuju purnama
Di simpang tiga terpanjat do'a

Kuhaturkan cinta dalam kesejukan
Membelah angin kerinduan
Padamu

Tak lenakan tidur
Mata selalu mengukir cahaya
Dalam derab tapak air yang mencabik muara




YYY
270710