Minggu, 11 Juli 2010

Retak Bersambut









bunga ilalang berwana putih
berdeting tersapu angin
duhai adinda berkrudung putih
seyumnya ramah tersungkig angin

sabana indah terhampar luas
terkecup mentari ia pun kering
kata terbalas penuh memelas
mari abang berbalas pantun yang riang

bunga kenanga sangatlah wangi
tersengat mentari ia pun kering
adinda manis yang baik hati
abang pun siap berbalas patun nan riang

kertas berserak tertulis tinta
mata memandang keujung sepi
duhai abang yang punya nama
bolehkah adinda meyemat melati

tanam melati diatas tanah
di semai di bawah mentari
duhai adinda tersenyum ramah
silahkan engkau semat cita dalam hati

daun waru berbentuk hati
jatuh terpetiklah tangan
cinta adinda pun tak akan mati
walau kita tak bertemu di pelaminan

kayu jati terukir halus
disentuh pengukir ternama
abang ikhlaskan cinta yang tulus
tuk kebahagian adinda tercinta

cinta suci selalu bergema
bergema dalamlah hati
kuterima segala keputusan dinda
dengan ketulusan hati suci






YY
110610

Tidak ada komentar:

Posting Komentar